Ketika Nabi Musa as. menginjak baligh dan masih dalam pemeliharaan keluarga Fir'aun, ia mempermainkan jenggot Fir'aun dan menarik beberapa helai rambutnya. Sontak Fir'aun pun marah besar kepada Nabi Musa as. Ketika itu, ia berniat membunuh Nabi Musa as. Akan tetapi istri Fir'aun mencegahnya. "Anak itu masih terlalu kecil dan dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat kepadamu!" kata istrinya.
"Fir'aun menjawab, "Tidak, pasti ia tahu apa yang ia perbuat kepada diriku" jawab Fir'aun dengan nada tinggi.
"Kalau begitu ujilah ia apakah ia mengetahui apa yang ia perbuat ataukah tidak?" jawab istrinya.
Maka Fir'aun meletakkan di hadapan Nabi Musa as. buah kurma dan sebongkah bara api. Nabi Musa as. pun hendak mengulurkan tangannya mengambil buah kurma, namun Allah swt. berkehendak lain. Dia mengutus malaikat Jibril untuk memalingkan tangan Nabi Musa as. ke arah bara api tersebut dan meletakkan dalam mulutnya. sehingga lidahnya terbakar. Ia pun menangis dan menjerit kesakitan. Kemudian Fir'aun berlalu dan meninggalkan dirinya.
Kejadian itu membuat Nabi Musa as. mengalami kesulitan dalam berbicara (cedal). Hingga terkadang perkataannya tidak jelas terdengar dan pembicaraanya tidak fasih. Sehingga Nabi Musa as. memohon kepada Allah swt. agar disembuhkan.
0 comment:
Posting Komentar