Labels

Kamis, 06 Oktober 2011

Kecil di Mata, Besar di Pahala

Sesungguhnya Islam sangat memahami tabiat manusia. Salah satunya adalah adanya konsep pahala dan siksa. Pahala dijanjikan bagi manusia agar mereka dengan senang hati berbuat kebajikan. Dan di antara sekian banyak amal kebajikan, ada beberapa perbuatan yang mungkin di mata kita terlihat kecil. Namun ternyata Allah dan Rasul-Nya menjanjikan pahala yang besar. Berikut ini ringkasannya.


1. Patuh kepada Allah & Rasul

”Siapa saja di antara kamu yang patuh kepada Allah dan rasul-Nya, dan mengerjakan perbuatan baik, niscaya akan Kami berikan pahala dua kali lipat, dan untuk mereka Kami sediakan rezeki yang banyak” (QS Al Ahzab 31).

2. Sabar

”…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar 10).

Setiap ibadah telah ditentukan pahalanya kecuali sabar. Oleh karena itu, puasa memiliki pahala yang sangat besar karena ia merupakan separuh kesabaran.

Sabar bukanlah sikap berpangku tangan saja sebagaimana dipersepsi kebanyakan kita. Namun sabar punya banyak ragam. Secara umum, sabar ada tiga macam: sabar dalam ketaatan, sabar terhadap kemaksiatan & sabar menerima cobaan.

Selain itu, ada bermacam kesabaran berdasarkan keadaan yang berbeda (dalam Mensucikan Jiwa, Said Hawwa, Robbani Press, hlm. 371-372), di antaranya:

a. Iffah (menjaga diri dari hal-hal nista)

Sabar dalam menahan diri dari desakan syahwat perut & seksual.

b. Dhabthun nafsi (mengendalikan diri).

Sabar dalam kekayaan, kebalikannya bathr (kesombongan).

c. Syaja’ah (keberanian)

Kesabaran dalam peperangan, kebalikannya adalah al Jubn (kepengecutan).

d. Hilm (santun)

Kesabaran dalam menahan kemarahan. Kebalikannya tadzammur (menggerutu).

e. Sa’atush shadr (lapang dada)

Kesabaran dalam menghadapi musibah. Kebalikannya berkeluh-kesah, berteriak (histeris), merobek baju, dsb.

f. Kitmanus sir (menyimpan rahasia)

Kesabaran dalam menyimpan omongan.

g. Zuhud (sederhana)

Sabar dalam kelebihan penghidupan, kebalikannya rakus.

h. Qana’ah (menerima dengan senang)

Sabar dalam mendapat bagian yang sedikit.

3. Membaca Al Quran

”Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan. Apabila satu kebaikan dilaksanakan, akan diberikan pahala sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Laam Miim adalah satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, lam adalah satu huruf, mim adalah satu huruf lagi” (HR. Tirmizdi).

4. Berwudhu

Seperti diriwayatkan Imam Muslim, Abu Najih Amr Bin ‘Abasah As Sulami bercerita bagaimana ia menimba ilmu kepada Rasulullah saw. Ia berkata, ”Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku tentang berwudhu.”

Nabi saw. bersabda, ”Tidaklah salah seorang di antara kalian mengambil air wudhu lalu ia berkumur, memasukkan air ke lubang hidung lalu mengeluarkannya kembali kecuali kesalahan-kesalahannya berguguran dari wajahnya dan dari lubang hidungnya. Kemudian kesalahan-kesalahan di mukanya berguguran dari ujung-ujung jenggotnya bersama air” (dalam Riyadhush Shalihin Bab Berharap kepada Allah).

5. Merapikan & merapatkan shaf shalat

Nabi saw. bersabda (artinya), “Andaikata manusia tahu pahala yang tersedia untuk memenuhi panggilan azan serta shaf pertama, kemudian orang-orang itu tidak dapat memperolehnya kecuali dengan jalan undian, niscaya mereka akan merebutnya walau dengan cara undian itu” (HR. Bukhari).

Di hadits lain, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat (merahmati, Red.) kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf (shalat)” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim, dari Aisyah ra).

6. Mendoakan kaum mukminin

Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja memohonkan ampun untuk orang-orang beriman (laki-laki dan perempuan), maka Allah akan menuliskan untuknya satu kebaikan pada setiap mukmin dan mukminah” (HR. Thabrani, Al-Haitsami dari Ubadah bin Shamit, dalam Majma’uz Zawa’id (10/94), sanadnya shahih).

Dan kita tak akan sanggup menghitung jumlah orang beriman laki-laki dan perempuan yang masih hidup, juga yang sudah meninggal sejak zaman Nabi Adam as hingga kini. Sungguh besar rahmat Allah swt. bagi umat akhir zaman ini yang punya kesempatan mendoakan kaum mukminin sebelum kita.

7. Mengantar jenazah

Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja mengantarkan jenazah orang muslim dengan iman dan ikhlas karena Allah dan dia bersamanya sampai dia menshalati-nya, selesai menguburkannya, sesungguhnya dia pulang membawa dua qirat pahala, satu qirat-nya sama dengan gunung Uhud, dan siapa siapa menshalatinya dan pulang sebelum dikubur, maka dia pulang membawa satu qirat” (HR. Bukhari).

8. Membaca Subhaanallaahi wa bi hamdihi

Rasulullah Muhammad saw. bersabda, “Ada dua kalimat ringan diucapkan di lidah, berat timbangan pahalanya, dan disenangi Allah Yang Maha Pemurah: Subhaanallaahi wa bi hamdihi (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya) dan Subhaanallahil Azhiim (Mahasuci Allah dengan segala kebesaran-Nya)” (muttafaq alaihi).(dari berbagai sumber).(naskah & foto: oki).{}

0 comment:

Posting Komentar

Followers